Dok AJI Malang/Sabine Torres menjelaskan keuntungan orisinalitas karya bagi media online |
Malang
– Pengelola dan jurnalis di media siber atau online harus lebih berhati – hati
dalam memuat produk jurnalistik hasil siaran pers. Sebab selain persoalan
etika, karya jurnalistik hasil siaran pers juga bisa berdampak fatal pada ranking
media di situs pencarian google.
CEO
Dijonscope.com Prancis, Sabine Torres mengatakan, google mampu membaca pola
pemberitaan di semua media online menggunakan algoritma mereka. Memilah ribuan
informasi yang tersebar di internet. Berdasarkan sistem itu diketahui jika 70
persen produk pemberitaan yang dipindai google adalah hasil copy paste.
“Pengelola
dan jurnalis media online harus berhati – hati. Sebab, google akan membaca
media yang pertama memuat siaran pers, selebihnya bisa dianggap plagiasi,” ujar
Sabina saat pelatihan mengelola konten lokal yang diselenggarakan Aliansi
Jurnalis Independen (AJI) Malang, Selasa 9 Agustus 2016.
Karena
itu, media online wajib memperhatikan orsinilitas produk jurnalistik yang
dimuat. Pengelola media onlie harus menghargai karya cipta dengan tak sekedar
memuat utuh siaran pers. Meski pun tujuan dari pembuat rilis berita itu agar
informasi yang ingin disampaikannya diterima secara utuh.
Siaran
pers bisa diberi nilai tambah dengan konfirmasi ulang. Tujuannya, untuk
kedalaman produk jurnalistik dan agar pola pemberitaan tak seragam. Menyebut
sumber berita yang dikutip secara etika juga sudah benar. Namun, lebih baik
juga menyertakan netlink atau tautan berita yang kali pertama memuat siaran
pers sumber berita.
“Sekedar
menyebut dari mana sumber berita yang kita kutip itu tak cukup bagi google.
Lebih baik menyertakan tautannya agar media kita tak dituduh copy paste oleh
google. Ini juga menjadi nilai tambah bagi media kita di ranking google,” ujar
Sabine.
Berdasarkan
data Dewan Pers, dari 43.300 media siber hanya 211 perusahaan yang memenuhi
standar perusahaan pers profesional. Yakni berbadan hukum dan jelas
penanggungjawab redaksinya.
“Tahun
lalu ada sepuluh perusahaan pers yang kami keluarkan dari data perusahaan pers
professional. Mereka melanggar prinsip jurnalistik,” kata Anggota Dewan Pers,
Imam Wahyudi saat hadir dalam sebuah diskusi media di Malang pada akhir Juli
lalu.
Artikelnya keren banget ....
ReplyDeleteYuk Saling Tukar Informasi
siapa tau nanti butuh travel malang jember-2019
Terus ngeblog ya kak...
semangat dan semoga bermanfaat
Travel Malang Jember 2019 Harga| Jadwal | Armada Terbaru