10 Jun 2009

Perilaku Oknum Insan Pers Meresahkan


Rabu, 10 Juni 2009 07:09 WIB

KUPANG, KOMPAS.com - Perilaku sejumlah oknum insan pers di Kupang meresahkan dan merusak citra pers di daerah itu. Mereka memanfaatkan profesi pers untuk memburu "amplop" tanpa peduli pada kinerja dan profesi itu. Ketika ada kasus pejabat terlibat korupsi atau perselingkuhan, oknum wartawan itu terus mengejar pejabat bersangkutan dengan ancaman akan membuat berita lebih heboh bila tidak memberi imbalan "tutup mulut" dari pejabat bersangkutan.

Salah satu pejabat di dinas pendidikan dan kebudayaan NTT di Kupang, Rabu (10/6), mengatakan, tidak lagi berminat menerima kedatangan wartawan di kantornya. "Mereka mengaku wartawan dari koran ini, dan itu. Tetapi korannya sendiri kami tidak pernah lihat apalagi baca. Ternyata, ujung-ujungnya mereka minta uang," kata pejabat itu.

Menurut pejabat itu, uang diberi atau tidak diberi pun berita tidak pernah muncul di media massa. Tetapi sekadar menjaga hubungan baik, pejabat tetap memberi uang. Ketika ada kegiatan Pemda, kelompok ini selalu mencatat nama-nama wartawan dari segala media terutama media-media besar, kemudian disodorkan kepada pihak panitia penyelenggara untuk meminta uang transpor. KOR

http://regional.kompas.com/read/xml/2009/06/10/07091541/Perilaku.Oknum.Insan.Pers.Meresahkan



No comments:

Post a Comment