29 Jun 2009

Buntut Pemukulan Oleh Kader Demokrat, Wartawan Papua Demo

Senin, 29 Juni 2009 16:21 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Wartawan yang tergabung dalam Solidaritas Wartawan Papua Anti Premanisme menggelar aksi demo damai di halaman Kantor Bappilu Partai Demokrat Papua di Jalan Raya Abepura, Kota Jayapura, Senin (29/6). Demo ini menyusul, pemukulan terhadap Wartawan Sinar Harapan di Papua, Odeodata Julia Vanduk saat meliput kedatangan Cawapres Boediono di Kota Jayapura, Jumat (26/6) yang dilakukan salah satu kader Partai Demokrat Papua bernama Rudolf Kumbubui.

Para peserta demo yang berorasi bergantian, menyesalkan insiden aksi premanisme yang dilakukan oknum kader Partai Demokrat Papua yang juga tercatat sabagai anggota Bidang Media Tim Kampanye Daerah SBY-Boediono Provinsi Papua. Juga terlihat membawa sejumlah poster, di antaranya bertuliskan Stop Kekerasan Terhadap Jurnalis dan Usut Kasus Kekerasan Jurnalis dengan UU Pers. "Kasus ini harus diusut tuntas dan pecat kader demokrat sebagai pelakunya," teriak salah satu pendemo sambil melepas kartu pers dan kamera yang dikenakannya, Senin (29/6).

Sementara Carous Bolly, Waki Ketua I, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Papua yang didampingi sekretarisnya, H. Zainuddin Sawiyah, saat menerima peserta demo mengatakan, pihaknya baru saja melaksanakan rapat pleno DPD Partai Demokrat Papua terkait kasus ini. "Kami secara resmi minta maaf kepada korban dan keluarganya, Harian Sinar Harapan, para wartawan di Papua dan seluruh wartawan di Indonesia atas kasus memalukan ini. Kami berharap kasus ini harus terusdiproses sesuai hukum berlaku," katanya di hadapan para wartawan yang berdemo, Senin (29/6).

Carolus juga mengakui jika pelaku tercatat sebagai salah satu anggota Partai Demokrat Papua, tapi bukan pengurus. Juga tercatat anggota bidang media di Tim Kampanye Daerah SBY-Boediono di Papua. "Namun akibat perbuatannya terhadap wartawan Odeodata Julia Vanduk, maka sesuai rapat pleno dan petunjuk pimpinan, kami memutuskan Rudolf Kumbubui diberhentikan keanggotaannya dan juga sebagai anggota Tim Kampanye Daerah SBY-Boediono Provinsi Papua," paparnya.

Selain itu, Carolus juga mengatakan, berkaitan pernyataan Sekjen DPP Partai Demokrat Marzuki Alie di Harian Sinar Harapan tanggal 27 Juni lalu yang telah menimbulkan marah dari korban, keluarganya dan para wartawan di Papua sebab pernyataan itu tak sesuai kenyataan. "Sehingga kami mendesak agar Bapak Sekjen DPP Partai Demokrat segera meralat pernyataan itu, agar tak menimbukan kecaman-kecaman yang lebih jauh dari korban, keluarganya, dan para wartawan lainnya," tandas Carolus.

Sebelumnya, Odeodata Julia Vanduk yang saat ini tengah dirawat di Rumah Sakit Bayangkara di Kotaraja, Kota Jayapura sejak Sabtu malam (27/6) akibat penganiayaan yang dialaminya, mengatakan, dirinya menyesalkan adanya pernyataan-pernyataan dari Sekjen DPP Partai Demokrat di media yang tak benar dan sesuai fakta yang ada.

"Saya minta yang bersangkutan cabut kata-katanya yang mengatakan saya hanya pura-pura pingsan dan punya hubungan khusus dengan pelaku. Itu semua tak benar. Saya juga tak akan mencabut kasus ini dan harap polisi terus melanjutkan. Jika soal minta maaf, saya sudah maafkan pelaku, tapi kasus ini harus diusut sesuai hukum berlaku," katanya, dengan mata berkaca-kaca kepada sejumlah wartawan yang datang menjenguknya, Senin (29/6). CUNDING LEVI

http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2009/06/29/brk,20090629-184351,id.html

Berita Terkait:

Wartawan Ditendang, Kader Demokrat Dikecam
http://www.tempointeraktif.com/hg/hukum/2009/06/27/brk,20090627-184079,id.html

Wartawan Sinar Harapan Ditendang Kader Demokrat
http://www.cenderawasihpos.com/detail.php?id=29380

Demokrat Minta Maaf Atas Pemukulan Wartawan
http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2009/06/27/31583/Demokrat.Minta.Maaf.Atas.Pemukulan.Wartawan

No comments:

Post a Comment