31 May 2010

Alegria Indonesia Kucurkan US$300 juta untuk Pabrik Biodesel

MEDIA INDONESIA, Minggu, 30 Mei 2010 20:46 WIB

Penulis : Bagus Suryo

MALANG--MI: PT Alegria Indonesia, perusahaan yang memproduksi bahan bakar nabati, menyatakan siap membeli biji jarak pagar hasil budi daya petani setelah menanamkan investasi sebesar US$300 juta untuk pengembangan industri biodesel di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Chief Executive Officer PT Alegria Indonesia Wahyu Suprihadi Eko Sasono kepada Media Indonesia, Minggu (30/5), mengatakan investasi sebesar itu untuk pembangunan pabrik biodesel berkapasitas 1 juta liter per bulan. "Areal pabrik yang dipersiapkan seluas 20 hektare (ha) berlokasi di Kabupaten Pasuruan," tegasnya.

Untuk memasok bahan baku industri biodesel, pihaknya sudah menandatangani perjanjian dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan pada 4 Maret 2010. Pemkab setempat menyatakan kesanggupannya memasok biji jarak pagar (Jatropha curcas L). Pihaknya berkomitmen membeli hasil panen petani seharga Rp1.200 per kilogram (kg) dengan kadar air 15 persen.

Harga itu dinilai cukup ideal dan merupakan jalan tengah bagi kedua belah pihak yakni petani dan pelaku industri biodesel agar bisa saling diuntungkan. Bila harga biji jarak pagar per kilogramnya menyentuh Rp2 ribu, maka yang diuntungkan hanya sepihak yakni petani. Pelaku industri jelas akan mengalami kesulitan.

Sejauh ini warga di Pasuruan sudah membudidayakan tanaman itu dengan memanfaatkan lahan kritis di 1.350 ha lahan. "Kami sudah menyiapkan dana Rp700 juta tahap pertama untuk membeli biji jarak hasil panen petani di Pasuruan," ujarnya.

Total luas lahan kritis yang bakal disiapkan untuk ditanami jarak pagar seluas 30 ribu ha. Pihaknya berharap pemerintah daerah lainnya juga memotivasi warganya agar bergairah kembali menanam jarak pagar.

Pengembangan sumber energi alternatif terbarukan sangat potensial dikembangkan di Indonesia, terutama memanfaatkan lahan kritis. Data 2008 menyebutkan luas lahan kritis secara nasional seluas 77 juta ha.

Ia menjelaskan petani yang membudidayakan tanaman jarak pagar tidak perlu khawatir. Pasalnya, Alegria pasti membeli atau menyerap berapapun banyaknya biji jarak pagar yang dihasilkan. Biodesel hasil produksi nantinya akan diekspor ke Jepang.

Untuk kelancaran pasokan bahan baku, maka pihaknya gencar bersosialisasi guna membangkitkan kembali minat petani dalam mengembangkan tanaman ini. Kondisi riil saat ini, petani telanjur kecewa terhadap pemerintah karena pengembangan tanaman jarak pagar melalui model desa mandiri energi yang dimulai 2006 tidak dibarengi dengan pasar secara nyata.

Peneliti Jarak Pagar di Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat (Balittas) Malang Rully Dyah Purwati mengatakan pembentukan desa mandiri energi berbasis jarak pagar tidak berjalan efektif. Apalagi harga biji jarak pagar yang rendah hanya Rp1.000 per kg di tingkat petani menyebabkan usaha tani komoditas itu kurang diminati.

Seharusnya, kata dia, ideal harga jarak pagar di tingkat petani Rp2 ribu per kg. "Oleh karena itu perlu dicari model pengembangan lain yang dapat meningkatkan minat petani dalam mengusahakan tanaman jarak pagar," katanya. (BN/OL-04)

http://www.mediaindonesia.com/read/2010/05/05/145931/125/101/Alegria_Indonesia_Kucurkan_US300_juta_untuk_Pabrik_Biodesel_

No comments:

Post a Comment